Luruh Dalam Doa Negeri



Aku dengar angin bicara,

tentang janji yang berhembus dari mimbar tinggi.

Katanya, negeri ini tengah bersinar,



Katanya, sawah subur, pasar riuh,

rakyat tersenyum dalam bingkai berita.

Namun di balik layar kaca,

masih kulihat bayang lapar berdiri sunyi di sudut kota.


Aku ingin percaya,

bahwa ini bukan lukisan palsu di atas dinding retak.

Bahwa tanah airku bukan panggung,

yang dibangun dari kata-kata,

namun runtuh oleh kenyataan.


Aku tak minta kemewahan,

hanya tanah yang subur  dan langit yang teduh

bagi anak cucu


Jangan biarkan mereka mewarisi bayang-bayang,

yang menggigil dalam lorong tanpa pelita.

Jangan biarkan mereka tumbuh

dari tanah yang dipoles, bukan disuburkan.


Maka kusematkan doaku di sela malam dingin,

pada langit yang kupercaya  masih mendengar:

Ya Rabb, jangan biarkan negeri ini tersesat

oleh keindahan semu.

Beri kami pemimpin yang takut padaMu,

dan rakyat yang tak harus berharap dalam mimpi

Komentar

Postingan Populer