Berharap Menjadi Lebih Bijak
*Berharap Menjadi lebih Bijak*
Dulu kupikir,
marah itu tanda cinta.
Pada anak, karena aku ingin dia lebih baik.
Pada sahabat, karena aku berharap dia tak jatuh.
Ternyata,
aku hanya kecewa…
karena dunia tak berjalan seperti yang aku mau.
Kupeluk kemarahan,
seolah ia mulia.
Padahal diam, sering lebih suci dari kata.
Tiba-tiba aku ingat
ucapan sahabat dekat ku yg tak pernah lenyap dari benakku
*“Semua orang bisa marah, tapi orang bijak tidak mau marah.”*
Lalu aku terdiam.
Apa hakku memahat hidup orang lain
menjadi patung harapanku?
Mereka punya jalan,
dan barangkali
itu jalan yang benar,
dalam versi mereka.
Kini kutundukkan hati.
Tak perlu lagi kecewa
jika semua tak sesuai skenario.
Yang harus kuperjuangkan hanyalah satu:
menjadi lebih dekat pada-Nya,
pada Allah,
yang tak pernah mengecewakan.
Biar saja dunia berjalan,
Andaipun aku tak dekat lagi dengan teman
aku tak kehilangan apa-apa…
selama aku tak kehilangan arah
pulang kepada-Nya.

Komentar