Tak Mengapa Kau Nilai Buruk
Dari lingkar terdekat, luka itu lahir,
Bukan oleh musuh, tapi yang selama ini kuanggap sahabat
Aku tak menyangka,
Bahwa bisa seperti itu
Kau kah itu brutus?
Penuh intrik sebar berita
Dan ada yang trima tanpa tabayun
Air mata bukan karena perpisahan,
Tapi karena kepercayaan yang diruntuhkan.
oleh yang dulu kusebut keluarga jiwa.
Tapi inilah hidup, tak selalu adil,
Tak semua rasa bisa abadi tak semua janji ditepati.
Yang penting bukan kata mereka—
Tapi pandangan Allah, Yang Maha Menjaga.
Aku belajar menunduk dalam luka,
Menegakkan diri dalam doa.
Tak mengapa jika dicela dunia,
Asal Allah tahu, aku tetap setia.
*— dan itu lebih dari cukup.*

Komentar