Jejak leluhur di meja panjang
*"Jejak Leluhur di Meja Panjang"*
Di sebuah restoran besar kami berkumpul,
bukan lagi di rumah tua masa kecil yang telah berpindah tangan,
namun kehangatan tak luntur,
hampir seratus jiwa bersua dalam pelukan kenangan.
Ayahku, sosok terpelajar di masa bangsa masih tertindas,
menggapai gelar sarjana hukum saat sekolah bagi pribumi masih langka,
ibuku, perempuan lembut berdarah ningrat,
mengajarkan kebaikan lebih tajam dari kata.
Duduk bersama, generasi demi generasi bersisian,
anak, cucu, keponakan, bahkan buyut—
wajah-wajah yang mencerminkan nilai yang ditanam,
oleh sepasang insan yang hidup dalam didikan dan teladan.
Suasana akrab , dengan syukur yang membuncah,
bahwa kami masih bersatu, tumbuh dalam kasih yang tak akan punah,
warisan mereka bukan harta atau rumah,
melainkan akhlak, cinta, dan semangat hidup penuh arah.
Kini kami tahu,
jejak mereka tak tertinggal di tembok tua,
tapi hidup di hati kami—
setiap kali keluarga ini berkumpul dan tertawa.
Dalam kenangan kami pada
ayah ibu kakek nenek kekek nenek buyut kami
BOESTAMI SYARIF SOESMINI SOERAPOTRA
26 OKTOBER 2025


Komentar